Rikwanto: buka tutup Brebes Pemalang diberlakukan saat mudik
Ivan Setyanto,
9 Juni 2017
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto (kanan) bersama Corporate Communication FIFGroup Arif Reza Pahlepi sebelum talkshow di Radio Sonora, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6/2017).
Ditemui disela acara buka bersama yatim piatu yang diselenggarakan FIFGroup di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (8/6), Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan kemungkinan sistem buka tutup akan diberlakukan di tol arah Brebes maupun Pemalang jika kepadatan mengular.
Menurut Rikwanto, di antara jalur krusial mudik, yakni Sumatara bagian timur dan barat, kemudian Serang, Banten, dan Jakarta, yang paling ramai dan mendebarkan bagi pemudik adalah jalur Jawa, seperti tengah, selatan, dan pantura.
Sekarang sudah ada jalan tol yang cukup panjang, dari Kanci, Brebes, dan kini sedang diupayakan untuk dibuka sampai ke Pemalang, Jawa Tengah.
Dan semua pemudik, lanjut Rikwanto, semua berbondong-bondong ingin cepat sampai, dan pengalaman dua tahun lalu terjadi di Brexit (pintu keluar tol Brebes), kendaraan terjaring di sana karena infrastruktur di ujung jalan itu belum cukup menampung derasnya arus.
Belum lama lalu Kapolri sudah kunjungan, terbang ke Semarang dan balik pelan-pelan ke Pemalang, Brebes, Kanci, dan Cikopo untuk melihat infratruktur yang ada dan kesiapan-kesiapan yang ada termasuk pengaturan-pengaturan teknis nantinya.
Jadi, jelas Rikwanto, apabila arus kendaraan sudah cukup banyak yang masuk ke Pemalang—andai kata dibuka nanti—, dalam jumlah tertentu akan ditutup ke arah Pemalang dan dibuka yang arah Brebes.
Begitu juga sebaliknya apabila arah Brebes terjadi hal yang sama maka yang arah Brebes ditutup dan yang Pemalang yang dibuka.
“Jadi jangan sampai ada stag (stagnancy/kemacetan) di situ. apabila ada kemacetan yang cukup panjang, dan pencairannya agak butuh waktu jadi nanti ada tim yang istilahnya menjajakan bensin keliling pakai motor-motor yang gerakannya luwes, jadi yang kehabisan bensin bisa mengisi di situ,” katanya.
“Ini kerjasama dengan Pertamina. Jadi Pertamina yang menyediakan bahannya, barangnya (BBM), kita menyiapkan jalurnya dan keamanannya. Ya kita kawal, kita kawal.”
Jadi di jalur itu jangan sampai semua ruang jalan tertutup oleh kendaraan. Harus ada jalur yang disterilkan untuk mengantisipasi apabila ada yang butuh pertolongan, yang sakit misalnya, kehabisan bensin, atau butuh perawatan segera, bisa dibawa dengan motor.
“Nah ini kesiapan-kesiapan kita, semoga bisa diperbaiki lagi tahun ini ya,” demikian Rikwanto menambahkan.
COPYRIGHT © Otolovers.com 2017