Skandal emisi baru hantui bos Renault-Nissan Ghosn
Ivan Setyanto,
18 Maret 2017
CEO Renault Carlos Ghosn.
Komentar pengawas penipuan konsumen Prancis itu dimasukkan dalam berkas yang diserahkan November tahun lalu oleh badan anti-fraud Departemen Keuangan, kata sumber pengadilan seperti dilaporkan Automotive News.
Badan tersebut pada waktu itu telah menemukan “dugaan pelanggan” yang dilakukan oleh Renault, dan jaksa membuka penyelidikan formal dua bulan kemudian.
Produsen mobil telah secara konsisten membantah melakukan kesalahan dan belum didakwa dengan pelanggaran apa pun.
Menyusul terungkapnya skandal Volkswagen pada 2015 lalu di AS, beberapa negara Eropa meluncurkan program uji investigasi mereka sendiri.
Mereka menemukan emisi nitrogen oksida (NOx) lebih dari 10 kali di atas batas peraturan—pada beberapa model GM, Renault, dan Fiat Chrysler—, dan meluasnya penggunaan perangkat (software defeat) untuk mencurangi uji emsi.
Program uji Prancis, diawasi oleh komite investigasi, sejauh ini menyebabkan tindakan terhadap Renault dan tiga lainnya, PSA Group, Fiat Chrysler dan VW.
Dalam proposalnya, regulator anti-fraud menekankan tanggung jawab manajerial Ghosn, sumber peradilan mengatakan, membenarkan laporan media Prancis lainnya, Rabu (15/3).
Merusuk pada seluruh rantai komando, CEO Ghosn dinilai langsung bertanggung jawab karena selama ini tidak ada delegasi kekuasaan dari Ghosn mengenai persetujuan strategi kontrol mesin.
Produsen mobil termasuk Renault telah secara luas dipanggil oleh otoritas Uni Eropa mengenai masalah itu. Renault dan lainnya dalam dengar pendapat (hearing) di Prancis mengatakan bahwa perangkat dalam kendaraan mereka adalah legal. Tapi panel menyimpulkan bahwa justifikasi teknis "tetap harus dibuktikan."
COPYRIGHT © Otolovers.com 2017