Toyota rombak organisasi, direksi dikurangi, beberapa unit disatukan
Ivan Setyanto,
6 Maret 2017
Toyota
Perubahan struktur organisasi yang ditandai dengan pengurangan jumlah direksi perusahaan induk, penguatan unit baru, dan penyaturan beberapa unit ini dimaksudkan untuk mempercepat pengambilan keputusan, menguatkan pengawasan, dan meningkatkan inovasi bisnis.
Restrukturisasi yang dimulai sejak setahun lalu itu, sebagian telah iimplementasikan, di antaranya dengan membentuk EV Business Planning Dept, sebuah bisnis venture di bawah perusahaan induk yang bertanggung jawab pada perencanaan dan pengembangan kendaraan listrik, pada Desember lalu.
Kemudian pada Januari lalu mendirikan Emerging-market Compact Car Company, sebuah perusahaan in-house yang bertanggung jawab pada kendaraan kompak dengan prioritas besar di pasar sedang tumbuh.
TMC menilai tidak mungkin mencapai pertumbuhan berkelanjutan tanpa bisa menjawab dua tantangan, pertama, memiliki cukup orang yang mampu memimpin dengan penilaian, pengambilan keputusan, dan tindakan yang cepat, dan kedua, bagaimana mengurangi waktu koodinasi lintas fungsional agar perusahaan fokus pada kebutuhan pelanggan.
"Perubahan struktural ini bukan jawaban tapi kesempatan," kata Presiden TMC Akio Toyoda. "Mari kita bersama-sama untuk menciptakan proses kerja yang akan memungkinkan kita untuk tetap bertahan di era di mana kita memproduksi dan menjual 10 juta kendaraan per tahun,"
Berikut perubahan struktur organisasi TMC yang akan diimplementasikan pada April 2017:
* Lebih mempercepat pengambilan keputusan dan menguatkan manajemen pengawasan.
* Lebih memperjelas bahwa anggota dewan direksi bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan manajemen pengawasan, sedangkan pejabat operasi bertanggung jawab penuh pada operasional.
* Mengurangi anggota dewan direksi, dari total 11 menjadi hanya 9 orang, termasuk tiga anggota dari luar.
* Mendirikan Gazoo Racing Company (sebuah perusahaan in-house atau di bawah induk).
* Mereorganisasi dan mengintegrasikan unit usaha berbasis wilayah.
* Menyatukan unit usaha berbasis wilayah dengan reorganisasi dan mengintegrasikan Toyota NO.1 dan Toyota NO.2 menjadi unit bisnis “Business Planning & Operation”.
* Merevisi sebagian peran kantor pusat dan yang berbasis wilayah serta unit bisnis berbasis produk.
* Mengaktifkan perusahaan in-house berbasis produk untuk pekerjaan mulai dari perencanaan hingga produksi, serta merevisi struktur hingga fungsi, termasuk perencanaan konsep produk, produksi, dan teknik produksi.
COPYRIGHT © Otolovers.com 2017