Kutu Racing turun di kelas 2 tak pada Scooter Grand Prix 2016
Ivan Setyanto,
2 Maret 2016
Pebalap Kutu Racing Team saat beraksi di ajang Scooter Grand Prix 2016 seri perdana di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 27-28 Februari 2016.
Meskipun hasilnya belum maksimal, pengembangan mesin 2 tak KRT tidak tanggung-tanggung, mereka langsung mengikutkan 4 tunggangan bermesin 2 tak, plus tiga skuter 4 tak yang diikutkan dalam seri perdana.
"Mulai 2016 kami juga menurunkan Kutu Balap 2 tak. Dan tahun ini kami terus melakukan riset mesin 2 tak di ajang Scooter Grand Prix,” kata Ivan Octavianus, Manager KRT, dalam pernyataan yang diterima awak Otolovers, Rabu pagi ini.
Pada seri perdana Scooter Grand Prix 2016, KRT menurunkan semua pebalapnya di Kelas 4 tak dan 2 tak. Meski lintasan diguyur hujan sejak race dimulai, para pebalap KRT tetap terus berjuang keras menyelesaikan lomba, walau beberapa di antaranya sempat jatuh karena lintasan licin.
Asep Bedun, berhasil naik podium 1 di kelas FFA 300 dan juara 4 di Kelas 220 Open. Bram Prasetya juara 2 di kelas FFA Open dan juara 3 di Kelas 220 Open.
Sementara Sugiartono dan Guntur Leo Perkasa berhasil naik ke podium 5 di Kelas 160 Open dan 160 Pemula.
"Di seri pembuka ini kami berhasil menggondol 6 piala kemenangan. Meski di Kelas 2 tak KRT masih belum bisa mengimbangi lawan, namun di Kelas 4 tak KRT masih berjaya," papar Ivan.
Randi Ramandandi, pebalap KRT yang berasal dari member Kutu Distrik Bekasi, meski hanya finish pada urutan 14 di Kelas Standart Pemula 2 tak, ia begitu bersemangat menyalurkan talentanya.
"Saya berterima kasih kepada KRT dan Kutu Distrik Bekasi yang telah memberi kesempatan dan memfasilitasi dalam balapan scooter bergengsi ini,” kata Randi.
Kutu Racing Team dibentuk berdasarkan pemikiran positif untuk mengajak para member Kutu Community dan pengendara motor lain agar tidak kebut-kebutan di jalan umum, melainkan di sirkuit.
COPYRIGHT © Otolovers.com 2016