Maria resign, GM Indonesia tunjuk Yuniadi Haksono
Ivan Setyanto,
29 November 2015
Kiri ke kanan: Gaurav Gupta (Presiden Direktur PT General Motors Indonesia), Yuniadi Haksono Hartono (Direktur Komunikasi dan Hubungan Eksternal (Communications & External Affairs)), Maria Sidabutar, dan Laurent Berthet (Head of Products and Brand Communication, General Motors International)
Penunjukan Yuniadi untuk menangani kehumasan GM Indonesia itu sebagai respons atas mundurnya Maria Sidabutar yang selama ini menangani bidang yang sama untuk brand kendaraan asal Amerika Serikat tersebut.
Maria, yang bergabung sejak 2011, memutuskan untuk mengakhiri karir bersama GM Indonesia untuk mencari kesempatan ditempat lain, efektif mulai 30 November 2015, kata GM Indonesia dalam siaran persnya.
Pengganti Maria, Yuniadi, dikenal telah menghabiskan 23 tahun dalam karirnya di industri otomotif. Beliau juga telah menjabat berbagai posisi senior manajemen dalam bidang komunikasi, marketing, dan kebijakan publik di berbagai perusahaan multinasional.
“Yuniadi telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam membantu GM di Indonesia sejak 2012 diberbagai posisi senior," kata Gaurav Gupta, Presiden Direktur GM Indonesia.
“Pengalamannya di industri otomotif dan bersama GM Indonesia akan membantu transisi kami dalam pasar yang strategis ini.”
“Kami berterima kasih pada Maria atas sumbangsihnya kepada GM Indonesia selama empat tahun ini," tambah Gupta.
Sejak ditinggalkan oleh Mukiat Sutikno, yang meninggalkan jabatannya sebagai managing director pada 2011, performa GM Indonesia terus merosot, puncaknya adalah penutupan pabrik di Pondok Ungu, Bekasi, yang berumur sangat pendek.
Sebelum pindah ke Hyundai Mobil Indonesia dengan menempati jabatan sebagai presiden direktur, Mukiat telah membuat GM Indonesia sempat menikmati pertumbuhan yang mengagumkan, termasuk sukses Chevrolet Captiva hingga GM memutuskan membuka kembali pabrik di Indonesia (Pondok Ungu).
Bersama Amelia Santoso sebagai direktur marketing dan public relation, Mukiat telah mengangkat ketenaran brand Chevrolet sejajar dengan brand-brand lain yang berkompetisi di Indonesia.
Duet Mukiat-Amelia rupanya terbukti membuat GM Indonesia memahami benar cara menangani pasar Indonesia, hingga kemudian situasi berubah ketika keduanya hengkang. Bahkan GM sekarang sedang berjuang keras untuk menghabiskan persediaan MPV Spin, model yang katanya dirancang dan dibuat untuk pasar Indonesia.
Entah apa yang salah, karena sebenarnya banyak kalangan termasuk insan media mengakui bahwa produk-produk GM termasuk Chevrolet Spin secara kualitas mestinya bisa bersaing di pasar Indonesia.
COPYRIGHT © Otolovers.com 2015