Gaji tinggi pebalap F1 picu persaingan tak sehat
Ilustrasi (formula1.com)
Ini tidak masuk akal
Jakarta (Otolovers) - Tim Formula Satu (F1) harus hati-hati soal dumping jumlah besar uang untuk gaji pebalapnya, kata mantan presiden FIA, Max Mosley, mengomentari kesepakatan "mahal" Lewis Hamilton.
Kesepakatan antara Mercedes - Hamilton dipercaya bernilai sekitar 150 juta dolar, yang menempatkan pebalap itu meraih kontrak setara pendapatan beberapa tahun yang diraih mantan juara Fernando Alonso dan Sebastian Vettel.
"Ini tidak masuk akal," kata Mosley dalam wawancara dengan sebuah majalah dan dikutip oleh Auto Week baru-baru ini.
"Jika saya seorang diktator dalam olahraga, masing-masing tim harus memiliki uang yang sama dan Anda bisa menghabiskan lebih untuk pebalap atau lebih sedikit untuk mobil atau sebaliknya."
Semua pebalap khawatir apakah yang ia dapatkan sebanding dengan orang lain (sesama pebalap).
Pernyataan Mosley itu merupakan desakan untuk tujuan persaingan yang sehat dalam balap bergengsi F1 yang sejauh ini didominasi tim-tim dari pabrikan besar.
Vijay Mallya dari Force India kemudian berkomentar di situs resmi F1. "F1 terlalu demokratis. Kami (Force India) memiliki pandangan kami sendiri dan kami jelas mengungkapkan itu, tapi kami 'dilindas' oleh empat besar (tim) dan itu proses pembuatan aturan."
Lewis Hamilton yang memperpanjang kontraknya dengan Mercedes, sekarang berada di puncak klasemen F1 dengan meraih poin 126, diikuti rekan setimnya Nico Rosberg yang meraih poin 116, baru kemudian Sebastian Vettel dari Ferrari dengan 98 poin di posisi ketiga.
COPYRIGHT © Otolovers.com 2015