Daimler, Fuso, dan perubahan struktur Mitsubishi Indonesia
Ivan Setyanto,
20 November 2016
Ilustrasi: Mitsubishi Outlander Sport, salah satu model yang dirakit di pabrik PT Krama Yudha Ratu Motor di Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Daimler Truck akan mendorong aktivitas penjualannya di Indonesia melalui anak perusahaannya, MFTBC, dengan meningkatkan kepemilikan saham di PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan Mitsubishi dan Mitsubishi Fuso di Indonesia.
Dalam pernyataannya, Daimler mengatakan bahwa MFTBC akan meningkatkan kepemilikan atau investasinya di KTB dari 18 persen menjadi 30 persen, sebuah lonjakan yang sangat signifikan.
Itu lah yang mendasari KTB melakukan perubahan struktur dengan memisahkan bisnis kendaraan penumpang dengan kendaraan komersial atau truk Fuso. Dan, hal tersebut merupakan bagian dari kesepakatan peningkatan pemilikan saham MFTBC di KTB.
“Sebagai bagian dari kesepakatan itu, mitra dagang dan penjualan Indonesia PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors akan fokus secara eksklusif pada penjualan kendaraan komersial brand Fuso,” kata Daimler AG, yang sekarang menguasai 89,29% saham MFTBC.
Sementara bisnis kendaraan penumpang KTB akan dipindahkan ke sebuah entitas legal independen alias perubahaan baru. Dalam waktu bersamaan, Fuso akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan struktur baru KTB dari 18 menjadi 30 persen.
"Dengan meningkatkan saham kami di mitra kami KTB, kita menggarisbawahi pentingnya pasar Indonesia dan bahkan bisa lebih aktif secara lokal. Konsentrasi aktivitas-aktivitas penjualan kami sepenuhnya pada pasar kendaraan komersial cocok dengan strategi konsisten Daimler Trucks kami pada kebutuhan pelanggan kami,” kata Wolfgang Bernhard, anggota dewan manajemen Daimler AG untuk Daimler Truck & Buses.
Marc Llistosella, Presiden dan CEO MFTBC dan chairman Daimler Trucks Asia mengatakan,"Dengan merek FUSO kami, kami telah menjadi pemimpin pasar yang jelas di Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Dengan meningkatkan saham kami di KTB, kita dapat memperluas posisi kami lebih jauh."
Perubahan struktur bisnis
Sebagai bagian dari kesepakatan peningkatan kepemilikan MFTBC di KTB, distributor resmi kendaraan Mitsubishi dan Mitsubishi di Indonesia itu kemudian mengumumkan perubahan struktur bisnis.
Pengumuman itu disampaikan oleh Presiden Direktur KTB, Hisashi Ishimaki pada 13 Oktober 2016 juga, dengan alasan didorong oleh pemintaan untuk memperluas bisnis kendaraan Mitsubishi di Indonesia.
KTB, yang didirikan pada 1970, telah berkembang dan telah mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar untuk kendaraan komersial atau niaga sejak tahun berdirinya.
Juga dalam merespons pemintaan pasar, KTB telah melakukan berbagai upaya dalam bisnis kendaraan penumpang baru-baru ini.
Pada saat pasar otomotif Indonesia berkembang dengan pesat dan diprediksi akan terus meningkat, KTB bersama dengan para pemegang saham telah mempelajari bermacam kebijakan untuk mengoptimalkan bisnis, agar dapat memperluas bisnis kendaraan Mitsubishi di Indonesia.
Berdasarkan langkah-langkah itu, KTB berpendapat bahwa bahwa hasil bisnis yang optimal akan dapat dicapai melalui pembagian operasional bisnis di bawah dua merek menjadi, Merk MFTBC untuk bisnis kendaraan komersial dan Merk MMC (Mitsubishi Motors Corporation) untuk bisnis kendaraan penumpang dan komersial ringan (LCV).
Secara rinci, saat ini KTB adalah perusahaan manufaktur dan distributor untuk merk MFTBC dan MMC, rencananya bisnis yang terkait dengan MMC (PC dan LCV) akan dialihkan dari KTB saat ini, ke entitas lain sebagai berikut:
KTB kemudian mengalihkan bisnis distribusi kendaraan penumpang MMC ke perusahaan baru yang sedang disiapkan.
Kemudian di sisi lain, KTB melakukan reorganisasi bisnis menjadi perusahaan yang hanya bergerak pada bisnis MFTBC atau kendaraan komersial, dengan dua fungsi, yakni manufaktur dan distributor.
Perusahaan baru yang akan menjalankan bisnis kendaraan penumpang itu sudah didirikan pada Desember 2014, bernama PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), dengan komposisi kepemilikan Mitsubishi Corporation 40%, PT Krama Yudha 30%, dan Mitsubishi Motors Corporation 30%.
Entitas baru itu diharapkan akan mulai beroperasi pada April 2017, sebelum peluncuran Low Multi Purpuse Vehicle (LMPV) pertama dari pabrik barunya yang dibangun di kawasan Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Sementara KTB saat ini, akan berubah hanya sebagai manufaktur dan distributor kendaraan komersial MFTBC, dengan kompoisi kepemilikan Krama Yudha 40%, Mitsubishi Corporation 30%, dan MFTBC 30%.
Sudah 46 tahun sejak didirikan, Fuso telah menjadi pemimpin pasar kendaraan komersial untuk kategori light duty truck lewat brand Fuso Cold Diesel, dan terakhir menguasai 47 persen pasar Indonesia.
COPYRIGHT © Otolovers.com 2016