Mitsubishi rugi 239,6 miliar yen terpukul skandal efisiensi bahan bakar
Ivan Setyanto,
28 Oktober 2016
Mitsubishi All new Pajero Sport
Dalam laporan kinerjanya hari ini (Jumat, 28 November 2016), Mitsubishi mengungkap bahwa pada semester pertama tahun ini perusahaan Jepang ini menderita rugi bersih 239,6 miliar yen kerena pengaruh skandal efisiensi bahan bakar yang berdampak pada dihentikannya penjualan sejumlah model kendaraannya.
Ditambah beban dari meningkatnya biaya-biaya terkait pemasaran dan pengaruh apresiasi yen Jepang.
Pada paruh waktu pertama tahun ini, Mitsubishi membukukan penjualan bersih 864,9 miliar, turun 204,9 miliar yen (19%) dibanding periode sama 2015, dengan total volume penjualan turun 29.000 unit menjadi hanya 933.000 unit.
Sementara rugi operasi yang harus ditanggung 31,6 miliar yen, kemudian pendapatan luar biasanya (di luar operasi) minus 28,2 miliar yen, sehingga rugi bersih periode itu mencapai 239,6 miliar.
Penjualan ritel global Mitsubishi semester pertama tahun ini hanya 436.000 unit, turun 16% atau 85.000 unit dibanding periode sama tahun lalu.
Volume penjualan di pasar lokal Jepang total 29.000 unit, turun 37%, itu terjun bebas akibat dihentikannya penjualan terkait skandal uji efisiensi bahan bakar.
Di Amerika Utara penjualan hanya mencapai 69.000 unit, masih nyaris sama dengan periode sama tahun lalu, ditopang penjualan kuat Outlander meskipun untuk model Mirage melemah.
Untuk pasar Eropa, Mitsubishi menjual 90.000 unit, turun 13% atau 14.000 unit, dimotori penurunan penjualan Outlander PHEV di Eropa Barat, terutama di Belanda.
Pukulan lebih ringan dialami Mitsubishi di pasar Asia, dengan penjualan hanya turun 8% saja menjadi 140.000 unit, demikian juga di ASEAN hanya berkurang 1% menjadi 98.000 unit.
Penjualan Pajero Sport dan promosi penjualan yang agresif di Filipina dan Thailand telah membantu performa pasar Mitsubishi di ASEAN relatif masih baik, meskipun di Indonesia penjualan kendaraan komersial ringannya turun akibat melemahnya harga komoditas.
Di kawasan Asia Utara, Mitsubishi membukukan penjualan 42.000 unit atau turun 22% karena persaingan sengit di pasar China, sedangkan di kawasan-kawasan lainnya penjualan hanya mencapai 108.000 unit, 28% lebih sedikit dari periode sama tahun lalu.
COPYRIGHT © Otolovers.com 2016