Pabrikan mobil sport Italia, Ferrari, sekarang disibukkan dengan urusan hukum yang mempermasalahkan kata yang digunakan untuk nama SUV pertamanya.
Ferrari telah memulai untuk melawan yayasan nirlaba Purosangue, nama yang juga diperuntukkan bagi mobil SUV pertama Ferrari yang bakal dirilis 2022 mendatang.
Purosangue secara harfiah berarti "darah murni" dan dipilih oleh badan amal untuk mencerminkan kerja kampanyenya melawan doping dalam olahraga.
Yayasan mengatakan mendaftarkan kata itu sebagai merek dagang untuk pakaian dan produk lainnya pada 2013, dan telah melakukan pembicaraan dengan Ferrari, tetapi memblokir pendaftaran Ferrari untuk merek dagang di Eropa ketika tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai.
Alessandro Masetti, seorang pengacara yang mewakili Purosangue mengatakan, merek ini telah digunakan secara konstan, katanya, termasuk dalam kemitraan untuk memproduksi sepatu dan pakaian bermerek dengan Adidas, sang sponsor dari amal.
"Saya tidak akan takut, bahkan mengetahui bahwa kita menghadapi salah satu merek paling penting di dunia," katanya dikutip Financial Times.
Max Monteforte, pendiri Yayasan Purosangue, mengatakan bahwa Ferrari menginginkan pendaftaran merek oleh yayasan itu harus dihapus karena jarang digunakan dalam lima tahun terakhir.
"Tapi kami punya banyak bukti aktivitas kami," Monteforte menyanggah.
Kasus ini akan disidangkan oleh pengadilan di Bologna pada 5 Maret mendatang.
Monteforte, yang juga seorang pelatih lari dan mantan pelari profesional yang mendirikan yayasan amal itu, mengatakan: "Ini adalah ketidakadilan. Mengapa kita harus melepaskan identitas kita? Mereka harus memeriksa dulu."
"Kami kecil sehingga sulit untuk mempertahankan merek kami, tetapi kami melakukan pekerjaan penting."
Selain pekerjaan anti-doping, yayasan telah mendirikan kamp pelatihan untuk pelari di Kenya, dan mendanai pemeriksaan kesehatan untuk orang tua.
Michele Costabile, seorang profesor pemasaran di Universitas Luiss di Roma, mengatakan tidak mengejutkan bahwa Ferrari akan berusaha mengendalikan mereknya.
"Ferrari itu. . . di antara [merek] paling terkenal dan paling dicintai," katanya. "Nama Purosangue sejalan dengan logo kuda Ferrari, dan mereka akan melihat ke masa depan dan kemungkinan itu menjadi merek otonom dengan sendirinya."
Ferrari berpisah dari Fiat Chrysler pada 2015 untuk menjadi perusahaan publik yang otonom.
Mobil belum dipasarkan, nama SUV Ferrari sudah jadi polemik
Kami kecil sehingga sulit untuk mempertahankan merek kami, tetapi kami melakukan pekerjaan penting