VinFast, sebuah unit konglomerat swasta terbesar Vietnam, Vingroup JSC, akan menjadi distributor ekslusif mobil Chevrolet GM di Vietnam di bawah perjanjian kemitraan strategis, demikian pernyataan kedua pihak pada Kamis, sebagaimana dilaporkan banyak media dunia.
GM akan mengalihkan kepemilikan penuh pabriknya di Hanoi kepada VinFast untuk memproduksi mobil kecil di bawah lisensi global GM mulai 2019, namun kedua pihak tidak mengungkapkan nilai transaksi dari kesepakatan itu.
"Visi kami adalah membangun eco-system manufaktur mobil yang akan mencakup pabrik perakitan, pemasok dan dealer otomotif lokal, dan serangkaian industri pendukung," kata Chief Executive VinFast, Jim DeLuca.
"Rencana kami adalah meluncurkan portofolio lima kendaraan VinFast pada 2019 dan kemitraan strategis ini merupakan bagian integral dari itu," katanya.
Vingroup, yang memiliki bisnis di bidang ritel, real estat, perawatan kesehatan, pendidikan dan perhotelan, antara lain, mendirikan VinFast tahun lalu untuk memperluas ke sektor otomotif.
VinFast, yang membangun pabrik mobil senilai 1,5 miliar dolar di provinsi utara Hai Phong, berencana meluncurkan mobil sedan dan sport-utility pada kuartal ketiga 2019, dan mobil kecil, mobil listrik dan bus listrik pada akhir 2019.
Penjualan mobil Vietnam tumbuh 24 persen pada 2016 tetapi turun 10 persen tahun lalu menjadi 272.750 unit, menunjukkan data dari Asosiasi Produsen Mobil Vietnam. Penjualan turun 6 persen dalam lima bulan pertama tahun ini, data menunjukkan.
GM mengatakan di situs webnya bahwa penjualan mobil Chevrolet di Vietnam tumbuh 8,5 persen tahun lalu menjadi 10.576 unit, tertinggi sejak diluncurkan pada 2006 dan memberi merek pangsa pasar 3,9 persen.
Itu dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan tahun lalu sebesar 34,5 persen di Indonesia dan 25,7 persen di Thailand.
Transfer, yang mencakup pabrik GM di Hanoi, jaringan dealer dan basis karyawan, diharapkan akan dilakukan pada akhir 2018, perusahaan mengatakan dalam pernyataan itu.