Dalam periode itu, Nissan membukukan laba bersih 282,4 miliar yen, lebih rendah 13,3 persen dari laba periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 325,6 miliar yen.
Pendapatan Nissan dalam enam bulan pertama 2016 itu tercatat 5,321 triliun yen, turun 10,3 persen dibanding periode sama tahun lalu, dengan pendapatan operasi turun 14 persen dari 395,0 miliar yen menjadi hanya 339,7 miliar yen.
Beruntung, penjualan brand Jepang di China dan Amerika Serikat membaik pada periode itu sehingga menghindarkan penurunan laba lebih dalam.
Penjualan Nissan di AS naik 3,7 persen mencapai 783.000 unit, merepresentasikan pangsa pasar 8,7 persen yang didorong oleh permintaan kuat model Altima, Rogue, dan Maxima.
Performa penjualan yang membaik juga dirasakan Nissan di pasar China, yang tumbuh 3,8 persen menjadi 610.000 unit atau 5,0 persen pangsa pasar. Demikian juga di Eropa naik 4,4 persen menjadi 319.000 unit, yang mewakili 3,6 persen pangsa pasar, terbantu penjualan SUV Qashqai dan X-Trail.
Di Jepang, penjualan domestik Nissan diakui teranggu oleh penghentian penjualan mobil mini Dayz/Dayz Roox menyusul terkuaknya skandal data efisiensi bahan bakar Mitsubishi, mitra Nissan dalam kerja sama produksi model Dayz.
Total penjualan semester pertama Nissan di Jepang dilaporkan 211.000 unit yang mewakili 9,2 persen pangsa pasar, sedangkan di pasar lainnya termasuk Asia dan Oceania, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eropa, penjualannya turun 4,9 persen menjadi 382.000 unit.
Jadi, total volume penjualan Nissan Motor pada enam bulan pertama 2016 yang berakhir 30 September tercatat 2,61 juta unit.