Texas (Otolovers) - Seorang wanita terbunuh di rumahnya dan empat lainnya terluka ketika sebuah truk yang membawa komponen Takata airbag meledak di jalan raya Texas minggu lalu.
Ledakan besar, dengan sisa-sisa korban tidak ditemukan di lokasi dalam dua hari, menyoroti potensi bahan peledak yang digunakan dalam airbag Takata adalah propelan
Propelan--seperti pernah disampaikan oleh instansi keselamatan jalan raya AS NHSTA, digunakan oleh Takata untuk mengaktifkan airbag pada mobil ketika terjadi kecelakaan.
Hal ini juga menunjuk risiko yang terkait dengan pengangkutan bahan peledak oleh Takata di seluruh negeri dari pabrik propelan di Washington State ke Meksiko.
Bahan peledak ditempatkan pada komponen kecil airbag Takata dan memicu ledakan kuat ketika airbag aktif. Isu ini pula yang mendorong recall besar-besaran produsen mobil dunia yang menggunakan produk Takata pada kendaraannya.
Cacat airbag Takata itu telah dikaitkan dengan 14 kematian pengemudi serta 100 orang terluka karenanya. Empat belas produsen mobil telah menarik lebih dari 64 juta inflaters karena masalah ini.
Airbag menggunakan propelan berbasis amonium nitrat, telah berada dalam pengawasan karena kecenderungan meledak dan membakar bila dipicu.
Dalam kecelakaan minggu lalu, yang terjadi pada dinihari 22 Agustus, telah menewaskan Lucila Robles (69) di rumahnya di Kota Quemado, perbatasan Mexico, ketika kecelakaan itu terjadi di jalan di depan rumahnya sebelum fajar.
Puing-puing dari trailer yang telah membawa komponen Takata--beberapa bagian mesin ditemukan sejauh dua mil dari ledakan, menurut pada saksi seperti dilaporkan New York Times.
Ledakan itu menghancurkan rumah. Kantor sherif mengirimkan tim untuk mencari Ms. Robles, dan berfikir kekuatan ledakan telah menyapunya.
Penyidik membatalkan pencarian setelah dua hari ketika mereka menemukan tulang Ms. Robles, gigi, dan bagian-bagian tubuh lainnya di puing-puing membara reruntuhan rumahnya, kata Tom Schmerber, sheriff setempat untuk daerah dari Maverick.
Korban terluka juga dua pengemudi truk itu yang melarikan diri setelah kendaraannya terjerumus ke pinggir jalan, dan dua orang di dalam mobil yang sedang melintas.
Sebuah dokumen internal yang disajikan mantan karyawan Takata menunjukkan bahwa Takata mengangkut senyawa peledak sejauh 2.000 mil di Amerika Serikat, dari pabrik manufaktur-propelan di Moses Lake, Whasington ke pusat distribusi di utara perbatasan Meksiko di Eagle Pass, Texas.
Truk-truk Takata itu menempuh perjalanan 36 jam, diawaki oleh dua pengemudi, menjalankan truk melalui Boise, Idaho, dan Salt Lake City, serta Albuquerque dan Santa Fe, NM, menurut dokumen tertanggal Oktober 2007.
Dari Eagle Pass, propelan dipindahkan ke truk terpisah yang kemudian melakukan perjalanan ke pabrik airbag Takata di Monclova, Meksiko, menurut dokumen itu.
Pengemudi truk ini harus dilengkapi dengan pakaian tahan api, sepatu boot dari baja dengan sol karet, kacamata keselamatan dan helm, dokumen tersebut mengatakan, menunjuk ke sifat berbahaya dari barang yang diangkut.
Takata mengatakan truk membawa propelan bersama komponen airbag disebut inflaters, yang merupakan perangkat kecil dalam airbag yang berisi bahan peledak dan yang dirancang untuk menyebabkan airbag mengembang dalam mikrodetik, demikian New York Times melaporkan.
Bangkai truk pengangkut komponen airbag Takata yang meledak di Texas, 22 Agustus 2016. (Courtesy YouTube)