Jakarta (Otolovers) - Busi merupakan bagian kecil dalam kendaraan, tapi ia punya peran besar dalam menyokong kinerja mesin karena api pembakaran dipicu dari komponen yang satu ini.
Fungsi busi adalah menguah tegangan tinggi yang mengalir dari koil menuju antara elektroda pusat dan bawah, kemudian menghasilkan percikan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara yang terkompresi di ruang bakar.
Busi yang tidak terawat akan dipenuhi endapan karbon atau kerak pada bagian ujungnya sehingga pengapian tidak sempurna, kerja pembakaran pun terganggu dan akibatnya mesin kendaraan susah dihitupkan.
Produsen busi NGK Busi Indonesia berbagi sedikit pengetahun tentang cara merawat busi, agar kinerja ruang pacu kendaraan otolovers bekerja dengan lebih baik.
1. Untuk mengatasi penumpukan karbon atau kerak pada busi, jalankan kendaraan dalam kecepatan 80-90 km per jam selama 10-15 menit agar temperatur busi naik dan kerak terkikis dengan sendirinya (self cleaning).
2. NGK merekomendasikan pengecekan kondisi busi setiap minimal 10.000 km atau satu tahun sekali. Jika tidak ingin repot membersihkan kerak busi, sekarang sudah tersedia busi yang tidak menghasilkan penumpukan karbon, di antaranya busi NGK tipe Iridium IX. Pada busi ini sudah diaplikasikan teknologi yang dipatenkan oleh NGK dan Thermo Edge Design.
[image]
3. Jangan khawatir apabilan otolovers mendapati warna kecoklatan di atas hexagon pada bagian insulator saat pengecekan busi karena kondisi itu tidak mempengaruhi kinerja busi.
4. Selalu gunakan sikat nilon untuk membersihkan bagian ujung busi. NGK tidak merekomendasikan pembersihan menggunakan sikat kawat, karena hal itu justru bisa merusak bagian vital buji (ujung) atau kawat sikat bisa tertinggal di permukaan elektroda yang justru mengganggu kinerja busi.
5. Jangan juga membersihkan busi dengan menggunakan cairan kimia karena dikhawatirkan mengandung elemen yagn berbahan dasar besi.
Tipe busi NGK