Jakarta (Otolovers) - Datsun harus segera merealisasikan mobil konsep Datsun GO-Cross ke tahap produksi dan memasarkannya jika tidak ingin pasarnya terlibas oleh duo pendatang baru dari Grup Astra, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
Kehadiran Calya dan Sigra jelas bakal sangat berpengaruh terhadap performa Datsun GO+ di pasar, karena selain harganya tidak terpaut jauh, fitur dan teknologi yang ditawarkan si kembar Astra itu jauh lebih baik.
Calya dan Sigra punya ruang kabin yang lebih luas, terutama pada bangku baris ketiga dibanding Datsun GO+, kemudian tersedia dalam varian transmisi automatic, satu hal yang sampai sekarang belum bisa diwujudkan oleh Datsun.
[image]
"Kita masih riset dulu ya untuk matic," kata Head of Datsun Indonesia Indriani Hadiwidjaja dalam satu kesempatan saat ditanya mengenai kemungkinan hadirnya Datsun varian matic.
Keterlambatan inovasi Datsun mungkin akan menjadi bumerang, terlebih setelah Astra Toyota dan Astra Daihatsu merilis dua LCGC 7-penumpangnya itu.
Calya dan Sigra mempunyai teknologi mesin yang lebih maju--dikembangkan dari mesin Agya dan Ayla--, dengan VVT-i untuk model 1200cc, ditambahkan beberapa fitur seperti dual SRS airbag, isofix, juga rear parking sensor.
Tanda-tanda
Dengan kampanye besar-besaran melalui "Datsun Risers Expedition" keliling Indonesia, penjualan Datsun langsung melonjak dan pada 2015 mencapai 29.358 unit, lebih tinggi dari brand induk Nissan yang hanya 25.108 unit (data Gaikindo).
Bahkan, hanya di PRJ 2016 pada 11 Juni hingga 17 Juli lalu, Datsun mampu membukukan penjualan 639 unit, dengan rincian 413 unit Datsun GO+ Panca dan 96 unit Datsun GO Panca.
Tapi, apa yang terjadi di GIIAS 2016? Yang digelar persis sembilan hari setelah Toyota dan Daihatsu merilis Calya dan Sigra.
[image]
Hingga berakhirnya GIIAS 2016, Datsun membukukan transaksi hanya 209 unit, turun dari tahun lalu di ajang yang sama yang mencapai 225 unit, itu pun hanya sampai sore hari terakhir, sebelum pameran ditutup.
Secara keseluruhan di IIMS dan GIIAS 2015, yang diselenggarakan bersamaan waktu itu, Datsun meraih penjualan 405 unit itu pada pukul 16.00 WIB hari terakhir sebelum pameran ditutup malam harinya.
GO-Cross Concept
Hadirnya Datsun GO-Cross Concept di GIIAS cukup untuk membuat orang tidak berpaling dari Datsun, dan sebagian dari masyarakat memuji desain dari mobil ini sekaligus bertanya-tanya "kapan akan diproduksi dan dipasarkan?".
GO-Cross Concept sebenarnya harapan buat Datsun, dan apabila brand di bawah Nissan ini segera membawanya ke fase atau model produksi mungkin akan membuat keadaan mendatang berbeda.
Secara desain, GO-Cross Concept mengalami perubahan ekstrem dibanding desain model Datsun yang sekarang beredar.
Garis-garis tegas yang berani tampak pada ekterior Datsun GO-Cross, kemudian ground clearance yang lebih tinggi, dan velg besar 17 inci, jelas sesuatu yang menarik untuk sebuah MPV.
[image]
Fitur khas lainnya termasuk lampu LED depan dan belakang, memperlihatkan desain modern, kemudian garis kap yang lebih tinggi dengan chrome hitam mengesankan ia tangguh.
Pembaruan lain yang tampak, grille Datsun D-Cut yang lebih besar.
Tapi lagi-lagi, bersama pertanyaan berapa ya harganya nanti? Konsumen menanti kapan Datsun GO-Cross menjadi model produksi dan hadir di pasar.
Ilustrasi: Toyota Calya, Daihatsu Sigra, dan Datsun GO+