Ban kempis, sudah aus, atau kempis dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Oleh karena itu, kondisi ban harus selalu terus dijaga dan dirawat dengan baik demi keselamatan berkendara.
Manajer product planning Bridgestone Tire Indonesia Herry Maylanda berbagai tips mengenai perawatan ban, berikut penjelasannya:
1. Cek tekanan angin ban secara berkala, minimal satu kali per dua minggu, karena tekanan angin pada ban dapat berkurang atau bahkan hilang dengan sendirinya tanpa kita sadari.
2. Kondisi ban juga perlu dicek berkala, tidak hanya tekanan anginnya tapi juga kembangannya apakah sudah aus atau belum. Jika tinggi kembangan ban sudah tinggal 2mm, sebaiknya ban segera diganti. Lalu ada keretakan atau tidak dan cek ban secara menyeluruh sebelum melakukan perjalanan.
3. Supaya umur ban lebih panjang, Herry menyarankan agar dilakukan rotasi ban, baik dari depan ke belakang atau dari kiri ke kanan. Kenapa rotasi diperlukan? Itu untuk mendistribusikan beban yang diterima ban yang kadang berbeda antara belakang dan depan.
Pada mobil sedan atau mobil lain yang bermesin depan, seringkali ban depannya lebih cepat aus dibanding ban belakang karena beban di depan lebih berat. Itu lah kenapa perlu ada rotasi ban. Rotasi ban setidaknya dilakukan secara berkala setiap 5000km atau bersamaan dengan penggantian oli mesin.
4. Kemudian lakukan spooring (wheel alignment) supaya kaki-kaki kendaraan seimbang, juga keausan tapak ban lebih merata. Wheel aligment penting untuk menyeimbangkan kaki-kaki yang setting-nya kadang berubah setelah melewati lubang atau jalan rusak. Spooring sebaiknya dilakukan setiap 10.000km.
5. Yang terakhir, cek juga kondisi dan tekanan angin pada ban cadangan (spare tire) karena biasanya orang malas melakukannya atau terlukakan, yang pada gilirannya ketika ada salah satu ban bermasalah dalam perjalanan ban cadangan tidak siap.
Editor: Ivan Setyanto
COPYRIGHT © Otolovers.com 2016