Jakarta (Otolovers) - Dua hari sebelum pembukaan FIA World Endurance Championship (WEC) di Paul Ricard, Prancis, Porsche memperkenalkan mobil balap terbarunya 919 Hybrid yang siap "tarung" di ajang adu cepat dan kehandalan.
Setelah mengalami sejumlah pembaruan dari sejak debutnya 2014, Porsche 919 kini diklaim hadir dengan powertrain lebih efisien, aerodinamis yang dirancang spesifik untuk berbagai trek balap, dan komponen tunggal yang membuatnya menjadi lebih ringan.
"Prototipe Le Mans dengan kekuatan lebih dari 900 hp (tenaga kuda) siap untuk mempertahankan gelar,” kata Fritz Enzinger, Vice President LMP1, mengenai Porsche 919 Hybrid.
Dengan slogan "Porsche Intelligent Performance”, Porsche 919 sekarang menyatukan warna putih, merah, dan hitam dalam desain baru.
Setelah memenangi posisi satu dan dua dalam Le Mans 24-hours pada tahun lalu, kini mobil balap Porsche akan menggunakan nomor 1 bagi mobil yang dikendarai Timo Bernhard (DE), Brendon Hartley (NZ) dan Mark Webber (AU), dan nomor 2 untuk Romain Dumas (FR), Neel Jani (CH), dan Marc Lieb (DE).
Sebagai pembaruan pada model 2016 ini, Porsche telah mengurangi berat mesin turbo empat silinder, konsumsi bahan bakar lebih efisien, dan sistem pemulihan tenaga dari hybrid drive telah ditingkatkan dalam hal efisiensi.
[image]
Komponen mobil listrik ini juga telah dibuat lebih powerfull dan efisien, berkat optimalisasi mesin listrik pada roda depan, tenaga elektronik dan generasi baru baterai ion lithium yang dikembangkan sendiri.
Roda depan baru memungkinkan untuk pilihan pengaturan yang lebih banyak, sedangkan pengembangan tekanan ban dengan mitra Michelin memungkinkan pengaturan yang halus secara keseluruhan untuk new 919 Hybrid.
Porsche 919 tahun 2016 ini memiliki struktur dasar chassis tidak berubah, begitu juga dengan konsep hybrid drive dengan mesin 2.0 L V4 turbocharged berbahan bakar bensin dan dua sistem pemulihan energi yang berbeda (tenaga pengereman dari roda depan dan tenaga pembuangan).
Sejak musim 2014, Porsche telah memiliki keberanian dan konsep yang matang. Tetapi, dari mobil pertama menunjukkan beberapa pengecualian yang potensial, terutama dalam hal berat, yang kemudian menjadi alasan mengapa dibuat model baru di tahun 2015, dan mendapatkan sedikit perubahan pada 2016.
Energi kinetik yang dihasilkan pada roda depan Porsche 919 Hybrid ketika pengereman diubah menjadi energi listrik. Sistem pemulihan kedua dipasang di saluran pembuangan, di mana pengaliran gas buang mengaktifkan turbin kedua dengan turbocharger secara paralel.
Sistem ini menggunakan kelebihan energi dari gas buang. Teknologi VTG yang digunakan yaitu, adaptasi variabel geometri turbin sampai ke tingkat penekanan pembuangan gas yang mengaktifkan turbin, bahkan pada putaran dan tekanan rendah mesin.
[image]
Turbin tambahan dihubungkan ke generator listrik. Listrik dihasilkan bersama dengan yang dihasilkan oleh KERS di roda depan, disimpan sementara dalam baterai ion-lithium.
Ketika pengemudi menggunakan full-boost, output daya tambahan lebih dari 400 hp. Tenaga ini diterapkan pada roda depan dengan mesin listrik, dan mengubah sementara 919 menjadi mobil all-wheel drive dengan tenaga sistem sekitar 900 hp.
Seperti di Formula 1, monocoque Porsche 919 Hybrid adalah konstruksi berlapis karbon fiber yang diproduksi sebagai satu kesatuan. Monocoque, mesin pembuangan dan transmisi sebagai satu unit memastikan stabilitas yang optimal.
Sementara mesin V4 memenuhi beban di dalam chassis, dioperasikan secara hidrolik gearbox racing 7-speed dibuat dari aluminium yang dipasang pada struktur karbon. Untuk tahun 2016, gearbox dan tempat pemasangannya tetap identik secara struktural. Fokus dari pengembangan gearbox adalah mengurangi beratnya.
Sumber: Porsche
Porsche 919 Hybrid