Jakarta (Otolovers) - Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor Company melaporkan volume penjualan di seluruh dunia pada 2015 mencapai 4,96 juta unit, dengan pendapatan dibukukan 91,96 trilion won.
Namun, melemahnya sebagian besar mata uang, termasuk won Korea, terhadap dolar AS menjadi faktor utama turunnya laba bersih Hyundai tahun lalu menjadi 6,51 trilion won.
Selain karena pelemahan mata uang, turunnya laba juga dipengaruhi oleh menguatnya persaingan di pasar-pasar utama serta melemahnya laba dari bisnis non otomotif, kata Hyundai dalam pernyataannya belum lama ini.
Hyundai memprediksi bahwa lingkungan bisnis yang kurang menguntungkan masih akan berlanjut pada 2016. Pasar yang sedang tumbuh, termasuk China akan mengalami pertumbuhan yang lambat.
Meningkatnya risiko geopolitik dan rendahnya harga minyak akan mendorong ekonomi dalam stagnasi, menyebabkan persaingan semakin ketat di antara produsen mobil.
Bagaimanapun, Hyundai Motor memastikan akan melanjutkan upayanya dalam menjaga pertumbuhannya dengan investasi riset dan pengembangan (R&D) untuk menguatkan pengembangan teknologi serta menjaga kepemimpinan teknologi eco-friendly.
Hyundai mengharapkan pada tahun ini bisa menjual 5,01 juta kendaraan secara global (693.000 di Korea dan 4.317.000 di luar Korea). Untuk mencapai itu Hyundai meluncurkan model-model baru seperti All-new Elantra, Brand-baru IONIQ yang menawarkan tiga powertrain eco-friendly (HEV, PHEV, Full-EV) serta brand mewah Genesis G90 (EQ900 di Korea) untuk pasar global.
Hyundai Genesis G90 2017, sedan mewah Hyundai yang diluncurkan di Detroit Autoshow 2016 pada pertengahan Januari lalu.