Selain praktis, moko tentu saja membuat toko otolovers lebih mobile dan mudah berpindah tempat kapan saja dan di mana saja. Cocok menjalankan strategi bisnis "jemput bola" alias mendatangi tempat di mana konsumen potensial berada.
Mobilitas adalah salah satu keunggulan moko, selain kelebihan lain seperti lebih praktis dan efisien karena otolovers tidak perlu membayar sewa, listrik bulanan, serta iuran lainnya dibanding berjualan di ruko.
Di antara mobil-mobil niaga yang bisa dimodifikasi menjadi moko--seperti pernah dipamerkan sejumlah pabrikan di pameran otomotif--, Daihatsu Gran Max mungkin yang paling ekonomis dari sisi harga, selain fungsional dan irit bahan bakar.
[image]
Berapa investasi yang ditubuhkan untuk bisa memiliki moko Gran Max? Yang pasti bakal bervariasi tergantung desain dan seberapa besar modifikasi yang diinginkan serta bahannya.
Pemodifikasi dan penyedia moko "Mobil Toko" di Bandung, Jawa Barat, menawarkan moko berharga antara Rp142 juta - Rp168 juta tergantung dari varian Gran Max yang diinginkan, apakah Gran Max PU 1.3 atau Gran Max PU 1.5, juga model modifikasi yang dikehendaki, atap standar atau atap tinggi (standard roof/high roof).
Mobil Toko yang beralamat di Komp. Mekar Wangi, Jalan Mekar Agung No.141 Bandung itu juga menawarkan pembelian secara kredit (cicilan).
Moko buatan "Mobil Toko" Bandung ini dimodifikasi dengan bahan utama fiber glass, namun mereka menjanjikan hasilnya kuat, tahan panas dan hujan, serta bisa bertahan hingga 25 tahun.
Bagi otolovers yang sudah mempunyai kendaraan Gran Max sendiri, untuk menjadikannya sebuah moko Anda perlu menyediakan dana antara Rp28 jutaan untuk standard roof atau Rp42 jutaan untuk high roof.
[image]
Moko sejenis ini sudah banyak digunakan di Jakarta dan sekitarnya, terutama oleh pebisnis berpindah tempat yang menjajakan produk kuliner (makanan), pakaian, dan lain-lain.
Tertarik otolovers? Silakan cari tahu dulu dan hitung dengan cermat sebelum membeli.
Editor: Ivan Setyanto
COPYRIGHT © Otolovers.com 2016