Jakarta (Otolovers) - Meski tergolong mobil tua, Timor, yang juga eks mobil nasional ini tergolong kendaraan penumpang yang lumayan nyaman dan punya performa bagus jika dirawat dengan baik.
Timor pertama beredar di Indonesia pada medio 1990 melalui PT Timor Putra Nasional yang sebagian besar sahamnya dimiliki Hutomo (Tommy) Mandala Putra, anak dari Presiden Soeharto.
Otolovers tidak tahu persis bagaimana mobil itu diproduksi dan bagaimana hubungannya dengan Kia Motors waktu itu, tapi yang pasti mobil ini sempat merajai kejuaran-kejuaran rally saat Tommy Soeharto aktif berkecimpung sebagai pebalap.
Karena kenyamanan dan performanya itu lah, sampai sekarang masih banyak yang menggemari Timor, meskipun sebagian kalangan ada yang termakan rumor bahwa mobil ini tidak tahan panas atau sering ngadat.
Timor hadir dalam dua tipe mesin; DOHC (injeksi) dan SOHC (masih sistem karburator). Dari dua tipe itu semua ada kelebihan dan kekurangannya, dan tips ini kami sajikan untuk pemilik yang tipe SOHC yang relatif lebih mudah ditangani sendiri dibanding yang injeksi.
Jika sudah dicek dibengkel dan mesin tidak ada masalah serius, tapi si "Tomir" ini tetap saja masih sering ngadat, itu biasanya hanya karena persoalan sepele yang sering dianggap remeh namun sangat berpengaruh.
Berikut beberapa persoalan yang sering membuat si Tomir ngambek atau tidak mau ngacir:
1. Tangki bensin kotor
Mengingat usianya yang sudah lanjut, Timor sering mengalami kondisi tangki yang kotor. Selain karena kotoran yang kadang bercampur dengan bensin, tangki Timor juga banyak yang dikotori oleh korosi atau puing-puing karat yang berasal dari dinding tangki maupun pipa besi pada mulut tangki.
Kotoran air, partikel debu yang mengendap, atau sisa korosi ini dapat menyebabkan aliran bahan bakar tersendat sehingga mobil Timor otolovers ngadat. Tanpa disadari kita sering selalu membawa ke bengkel untuk membersihkan karburator atau ruang pembakaran untuk mengatasi masalah bahan bakar yang tersendat ini. Itu tidak akan menyelesaikan masalah karena kotoran itu bersumber dari dalam tangki kendaraan.
Untuk mengatasi ini, otolovers perlu membuat jok penumpang belakang untuk melepas selang bahan bakar dan membuka penutup tangki atas untuk mengecek kondisi tangki, sebelum kemudian menurunkan tangki via kolong apabila tangki benar-benar kotor. Jika menemui banyak kotoran, bersihkanlah tangki si Tomir sebersih mungkin dan pasang kembali.
Jika proses karat masih berlangsung di dalam tangki, ini perlu pembersihan secara periodik, atau membelah tangki dan melapisi kembali dinding dalam dengan pelapis sejenis cat yang tahan bensin. Tapi cara membelah tangki ini berisiko bocor jika tidak ditangani dengan baik.
2. Filter bensin kotor
Timor SOHC setahu Otolovers sangat sensitif jika filter bensin kotor. Ini akan membuat laju Timor tersendat atau meletup-letup, bahkan bisa mogok. Dalam keadaan darurat, otolovers bisa menyopot filter bensin ini dengan obeng, mengocoknya dengan bensin dan membuat kotorannya, lakukan berulang hingga filter bersih dan pasang kembali. Tapi ada baiknya otolovers selalu menyediakan filter bensin cadangan agar bisa mengganti sewaktu-waktu jika yang terpasang sudah kotor.
3. Pengapian tidak sempurna
Pengapian yang kurang sempurna juga bisa menyebabkan Timor lelet atau ngadat, maklum komponen-komponennya sudah tidak merekat dengan baik seperti halnya mobil baru. Untuk persoalan ini biasanya sumbernya ada pada baterai (accu) yang sudah aus dan tidak sempurna menyimpan energi listrik, atau koil, mungkin ada busi yang mati, atau kabel-kabel terkait itu. Masalah paling berat untuk hal satu ini jika itu menyangkut dinamo yang sudah tidak bekerja secara optimal. Ada baiknya otolovers cek satu per satu untuk memastikannya dan kemudian mengatasinya dengan memperbaiki atau mengganti dengan onderdil baru.
4. Radiator dan kipasnya
Radiator yang bocor atau kipas radiator yang tidak bekerja maksimal atau bahkan mati, sangatlah krusial bagi Timor--bahkan untuk semua mobil. Pastikan radiator Timor dalam kondisi baik, tidak bocor dan kipasnya bekerja dengan baik. Kipas radiator pada Timor jika mati atau hidup-mati, dapat menyebabkan si Tomir kepanasan dan ngambek. Jika itu terjadi biasanya didahului dengan muncratnya air radiator dari tabung cadangan dan terdengan bunyi suara air mendidih. Pastikan apakah matinya karena sekering, rellay, atau motor kipas yang sudah lemah, sehingga bisa segera diatasi.
5. Kelistrikan
Baik buruknya sistem kelistrikan juga berpengaruh terhadap performa mobil. Masalah pada yang satu ini dapat menyebabkan kendaraan susah di-starter, mogok, atau yang paling fatal terbakar karena konsleting listrik. Sebaiknya otolovers pastikan kelistrikan Timor normal, cek secara periodik kondisi sekering pada kotak sirkuit di bawah kap mobil dan yang di bawah kemudi. Salah satu sekering penting, misal yang terkait suplai listrik ke komponen kontrol di dashboard, bisa menyebabkan Timor tidak stabil.
Masalah yang sering dihadapi juga terkait kelistrikan ini adalah pasokan listrik tidak maksimal sehingga akselerasi Timor lambat. Ini ditandai dengan melemahnya power mesin ketika otolovers menghidupkan AC misalnya. Pastikan pasokan listrik untuk AC bersumber dari tempat yang sebenarnya, karena ada sebagian tukang service AC yang asal jumper ketika memperbaiki AC.
6. Karburator dan filter udara kotor
Karbulator dan filter udara juga harus secara periodik dibersihkan, minimal setiap bersamaan dengan ganti oli. Jadi setiap ganti oli mendingan sekaligus service. Karburator yang kotor seringkali juga membuat laju Timor kurang maksimal, bahkan bisa mogok. Jika dalam keadaan darurat, otolovers bisa membersihkan sendiri karburator Timor SOHC dengan carbu cleaner.
Setidaknya itu masalah-masalah yang sering membuat Timor SOHC otolovers ngambek atau mogok, terlepas jika ada persoalan serius pada mesin, yang tentu harus perbaiki oleh ahlinya ke bengkel. Dan jangan lupa otolovers, ganti oli dan service periodik ke bengkel merupakan cara yang paling ampuh untuk meminimalisir kemungkinan masalah pada mobil Timor Anda.
Mesin Timor SOHC