Jakarta (Otolovers) - Sejak peluncuran Trooper, yang di Indonesia dikenal sebagai Chevrolet Trooper, hanya sedikit kendaraan penumpang Isuzu yang dikenal di Indonesia selain Panther, kemudian double cabin DMAX, dan terakhir MU-X.
Meski bernaung di bawah nama besar Astra International, yang merajai pasar kendaraan penumpang di Indonesia via brand Toyota dan Daihatsu, Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) nyaris tak punya "kejutan" di segmen passangers.
Entah karena kebijakan sentral dari Isuzu Motors Ltd, atau kebijakan mitranya di Indonesia, Astra International (via PT Arya Kharisma), sehingga IAMI lebih fokus di pasar kendaraan komersial. Masa bodoh soal itu!
Kembali ke soal Trooper. Perlu otolovers ketahui bahwa Chevrolet Trooper yang beredar di Indonesia mulai 1980-an, sejatinya juga tak lain adalah Isuzu Trooper, yang dikembangkan Isuzu bersama General Motors. Itu lah kenapa di Indonesia dikenal sebagai Chevrolet Trooper.
Tapi, kami tidak akan membahas lebih lanjut soal Trooper. Ini mengenai sebuah SUV menawan Isuzu yang tidak beredar di Indonesia atau belahan dunia lain kecuali Amerika, Isuzu Axiom.
Seri pertamanya, Isuzu Axiom 2002, dikembangkan berdasarkan Isuzu ZXS Concept yang dikenalkan di Tokyo auto show 1999, meluncur ke pasaran April 2001 dengan banderol $20.000 (sekitar Rp270-an juta dengan kurs sekarang).
Axiom punya desain mengesankan untuk jaman itu, terlihat gagah, kokoh, dan ada kesan elegan layaknya brand-brand premium seperti Jeep dan lainnya.
Model yang memenangkan sejumlah penghargaan (award) di antaranya dari Eyes on Design dan Auto International Association ini masuk ke persaingan ketat yang di dalamnya ada Ford Explorer, Toyota 4Runner, Volvo V70 Cross Country, juga Lexus RX 300.
Axiom tersedia dalam dua opsi; 2WD dan 4WD, keduanya bertransmisi otomatis, dengan mesin V6 bertenaga maksimum 230 hp, serta 230 lb.-ft torque pada 3.000 rpm.
Ditargetkan terjual 12.000 unit dalam 2001, penjualan Axiom boleh dibilang mengecewakan, hanya 2.775 sampai Agustus. Banyak kalangan menilai itu kerena kurangnya insentif yang ditawarkan kepada dealer, sementara wakil presiden senior dan COO divisi SUV Isuzu ketika itu, Duke Hale, mengaku kurang promosi.
Axiom standar menawarkan fitur-fitur standar seperti full power accessories, air conditioning, keyless entry, sebuah CD changer, dan trip computer, sedangkan model XS dilengkapi foglights, heated front seats, dan power moonroof, tapi keduanya berkursi berbalut kulit.
Kemudian Isuzu meluncurkan model terbaru, Axiom 2003, yang ditambahi sejumlah opsi seperti velg chrome dan roof rack (rak atap). Pada 2004 keluar model baru lagi, tapi sayang sejumlah fitur di drop pada model ini antara lain cassette player pada model standar.
Tidak hanya itu, speaker-nya yang tadinya berjumlah delapan dikurangi menjadi hanya enam, meskipun ada finishing chrome pada grille, opsi alloy wheel pada model XS.
Pada dashboard-nya Axiom dilengkapi Intelligent Suspension Control, dengan sensor untuk melacak kecepatan, rpm mesin, dan pengereman (braking). Sensor itu selanjutnya disesuaikan untuk menyesuaikan pengendaraan dan handling untuk kondisi-kondisi pengemudian real-time.
Sistem juga memungkinkan pengemudi untuk memilih antara mode suspensi Sport dan Comfort.
SUV Isuzu yang menawan namun kurang sukses di pasaran, hingga dihentikan produksinya pada 2004 (setelah model terakhir), itu sekarang bekasnya berharga sekitar $4.000 hingga $7.000 tergantung kondisi.
Sumber: riset Otolovers dari berbagai sumber
Isuzu Axiom 2002