Jakarta (Otolovers) - Apakah otolovers mengganti oli mesin mobil sendiri atau selalu membawanya ke bengkel, karena perawatan sistem oli mesin sangatlah penting untuk kesehatan dan kelancaran kendaraan otolovers.
Gantilah oli mesin kendaraan secara berkala sesuai aturan penggunaan oli, perhatikan dalam berapa kilometer perjalanan Anda harus mengganti oli mesin. Petunjuk berapa kilometer otolovers harus mengganti oli biasanya disertakan oleh bengkel dalam catatan yang digantungkan setiap setelah penggantian oli, atau otolovers bisa berpatokan pada manual book kendaraan.
Berkendara dengan oli mesin kotor atau kapasitas kurang bisa memperpendek umur mesin kendaraan. Seiring waktu, pemanasan dan pendinginan berulang, serta akumlasi partikel, dapat menyebabkan oli mesin mengental.
Tidak hanya bisa menurunkan kemampuannya mengalir (dikenal juga sebagai viskositas), itu juga meninggalkan deposit berbahaya pada mesin dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
1) Memilih oli mesin
Memilih kelas (grade) oli mesin ketika penggantian adalah langkah penting dalam perawatan mesin. Mulai dari oli konvensional hingga sintetis penuh, banyak pilihan. Teknisi terpercaya di bengkel akan tahu grade oli yang tepat untuk kendaraan, atau otolovers bisa merujuk pada buku manual kendaraan.
2) Tanda peringatan penggantian oli
Pada mobil-mobil sekarang, sebagian besar sudah dilengkapi sistem peringatan ketika oli mesin perlu diganti. Berikut beberapa indikator yang akan membantu mencegah kerusakan mesin kendaraan:
- "Change Engine Oil Soon" (gantilah oli mesin segera). Peringatan ini akan ditampilkan pada panel instrumen kendaran saat mesin membutuhkan penggantian oli. Pesan itu dapat ditampilkan jika Oil Life Monitoring System pada kendaraan otolovers tidak di-reset saat pergantian oli terakhir.
- Asap kenalpot. Asap menghitam pada knalpot kendaraan merupakan indikator kuat bahwa oli sedang terbakar di dalam mesin. Hal itu bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk seal yang buruk atau cincin piston yang sudah aus.
- Kebocoran oli. Salah satu tanda paling langsung dari masalah oli adalah adanya kebocoran. Jika otolovers mendeteksi kebocoran, atasi secepat mungkin. Mengatasi masalah sebelum memburuk bisa menghemat waktu dan uang.
- Asap di bawah kap. Salah satu tanda peringatan yang paling dikenal dan berbahaya adalah asap yang keluar dari mesin kendaraan Anda. Oli yang bocor dalam kompartemen mesin langsung terbakar ketika menetes ke bagian-bagian mesin yang panas, sehingga menimbulkan asap. Kebocoran jenis ini harus segera diatasi.
- Tekanan oli rendah. Tekanan oli mesin rendah dapat menyebabkan kerusakan ekstrem dan berbiaya mahal untuk mesin kendaraan otolovers. Jika tanda itu muncul, paling aman adalah mematikan mesin kendaraan dan jangan menyalakan kembali sampai tekanan oli dipulihkan dan penyebabnya diperbaiki.
Anda harus memeriksa volume oli mesin (oil level) segera. Jangan menyalakan mesin jika lampu peringatan tekanan oli menyala atau pesan seperti "Engine Oil Low: Add Oil".
3) Engine oil life system
Kebanyakan kendaraan baru sekarang dilengkapi dengan Engine Oil Life System, sebuah sistem yang memantau tingkat kalayakan pakai oli mesin kendaraan. Kebanyakan kendaraan menampilkan pesan peringatan ketika saatnya untuk ganti oli.
Jika lampu Oil Monitoring Life System menyala, bawa kendaraan Anda ke bengkel. Teknisi akan me-reset Oil LIfe Monitoring System setelah oli diganti, atau otolovers bisa memeriksa manual book untuk me-reset sistem sendiri.
4) Memeriksa volume oli mesin
Ide yang sangat baik jika otolovers selalu memeriksa volume oli mesin (oil level) setiap kali mengisi bahan bakar. Untuk mendapatkan petunjuk yang akurat, oli harus dalam kondisi hangat, pada suhu operasi normal, dan kendaraan harus dalam posisi datar atau terparkir di jalan datar.
Lihatlah manual book kendaraan untuk menemukan prosedur yang tepat memeriksa oil level. Otolovers akan mendapatkan petunjuk pada dipstick (stick penanda oli) lebih akurat dengan mengikuti petunjuk pada manual book.