Jakarta (Otolovers) - Ekspor mobil completely built up (CBU) PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatat pertumbuhan positif pada Juni 2015 dengan angka mencapai 16.800 unit.
Dengan demikian, total ekspor sepanjang semester I 2015 sudah mencapai sekitar 92.200 unit atau lebih besar 36% dibandingkan periode yang sama pada 2014 sebesar75.346 unit.
Berdasarkan data Gaikindo, capaian ini telah menempatkan Toyota Indonesia sebagai eksportir dengan kontribusi 85,8% terhadap total ekspor CBU secara nasional.
"Apa yang dicapai TMMIN dan pelaku industri otomotif lainnya ini tentunya tidak terlepas dari dampak positif sejumlah kebijakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam siaran pers.
Warih berharap, ke depan iklim usaha bagi perkembangan industri otomotif akan lebih kondusif sehingga perannya dalam perekonomian nasional bisa terus meningkat.
"Tidak hanya Toyota, prinsipal otomotif lainnya telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, sehingga potensi industri ini semakin besar,” katanya.
Selama semester I 2015, pertumbuhan ekspor TMMIN tertinggi dicapai oleh Toyota Vios yaitu sebesar 388,5% dari sekitar 4.900 unit pada semester I 2014 menjadi lebih dari 23.800 unit pada semester I 2015 ini.
Toyota Vios diproduksi di pabrik Karawang, Indonesia sejak 2013 lalu dan mulai diekspor secara utuh pada Maret 2014. Peningkatan juga datang dari ekspor Toyota Fortuner dan Kijang Innova.
Ekspor Toyota Fortuner tercatat naik4,9% dari sekitar 24.200 unit pada semester I 2014 menjadi sekitar 25.400 unit pada semester I 2015, sedangkan ekspor Kijang Innova naik 7,1% dari 7.600 unit menjadi 8.200 unit.
“Meski kontribusi ekspor terbesar berasal dari Toyota Fortuner, namun peningkatan tertinggi berasal dari Toyota Vios. Terutama setelah volume/angka ekspor Vios meningkat menjadi sekitar 3.500 unit per bulan pada Agustus 2014,” ujar Warih.
Sementara itu untuk kendaraan dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD), ekspor sepanjang semester I lalu relatif stabil dengan angka 21.100 unit sedangkan untuk engine adalah sebanyak 21.731 unit pada semester I 2015,dan ekspor engine berbahan bakar etanol adalah sebanyak lebih dari 4.900 unit.
Engine berbahan bakar etanol ini sudah sejak 2010 diproduksi oleh TMMIN dan diekspor ke Argentina.
Kinerja ekspor secara keseluruhan tersebut memberi peluang kepada TMMIN untuk mempertahankan tingkat produksinya sepanjang semester I ini.