Jakarta (Otolovers) - Mobil buatan China LandWind X7 sejak tahun lalu dikeluhkan oleh Jaguar Land Rover (JLR) terlalu mirip dengan mobil buatan mereka, Range Rover Evoque.
"China menurut saya punya cukup kreativitas dan kemampuan merancang buatan sendiri dan seharusnya tidak mundur ke zaman ketika membuat tiruan adalah hal menarik," kata bos JLR Ralf Speth.
"Moga-moga konsumen di China bisa melihat bedanya dan memilih produk asli, bukan tiruan," kata Speth yang mengeluhkan tidak ada perlindungan hukum atas praktik membuat produk tiruan di China.
Land Rover, salah satu merek yang dimiliki JLR, sudah mengajukan gugatan terhadap LandWind X7 karena sangat mirip dengan Range Rover Evoque, namun gugatan mereka ditolak pihak berwenang di China.
Ribut-ribut soal LandWind X7 dimulai November tahun lalu ketika kendaraan itu diperkenalkan di Guangzhow motorshow.
LandWind adalah merek baru yang merupakan usaha patungan Changan Auto dan Jiangling Motors Corporation.
Changan adalah merek terkenal di China serta punya usaha patungan dengan Ford, PSA Peugeot Citroen, dan Suzuki.
JLR di China memiliki usaha patungan dengan Chery.
Kalau tampak luar keduanya mirip, apakah hal-hal lainnya juga mirip?
Ternyata tidak. Evoque di China harganya sekitar rp650 juta, sedangkan LandWind X7 rp200 juta.
X7 menggunakan mesin 2.0 turbocharged 4 silinder asal Mitsubishi yang menghasilkan 188 tenaga kuda dengan torsi 250 Nm pada 2.800-4.400 rpm. Transmisinya tersedia dalam 6 percepatan manual atau 8 percepatan otomatis.
Mesin 2.0 Evoque menghasilkan 237 tenaga kuda dengan transmisi sembilan percepatan otomatis. Torsinya 340 Nm pada 1750 rpm.
Dashboard keduanya sangat mirip tapi X7 punya layar touchscreen jauh lebih lebar dibandingkan Evoque. Tampilan lainnya di interior termasuk penempatan panel dan tombol juga sama.
Oiya, X7 lebih lebar 5cm serta wheelbasenya lebih panjang 1 cm.